Seindah
apa pun huruf terukir, dapatkah Ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah
Ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah
kita baru bisa bergerak jika ada jarak?
Dan
saling menyayang bila ada ruang?
Kasih
sayang akan membawa dua orang makin berdekatan, tapi Ia tak ingin mencekik,
jadi ulurlah tali itu..
Nafas
akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi..
Darah
mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali..
Jiwa
tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah..
Jadi
jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang..
Mari
berkelana dengan rapat tapi tak dibebat, janganlah saling membendung apabila
tak ingin tersandung..
Pegang
tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan
digiring..
"Spasi",
Filosofi Kopi - Dee
Ya,
semakna dengan tulisan Spasi karya
Dee. Jika ada kata terlalu maka
siap-siap akan dihampiri kata hilang.
Jika
tidak ingin kehilangan, maka kurangi rasa terlalu ingin memiliki.
Kita
harus sadar, bahwa apapun di dunia ini tidak ada yang abadi, suatu saat akan
ada yang pergi dan akan ada pula yang kembali mengisi kekosongan sebab
kehilangan di masa lalu.
Perpisahan
itu pada dasarnya untuk menerangkan lebih jelas lagi arti kata eksistensi.
Jadi,
jika rasa ingin bertahan lama, sisipkan jeda diantaranya.
Pertanyaannya,
apa
harus selalu setelah tiada? Apa harus selalu setelah kehilangan?
Apa
kita tidak akan pernah berdampingan dengan orang-orang yang seharusnya sejak
awal kita pilih untuk mendampingi kita?
Apakah
hidup sekejam itu?
aku
rasa tidak.
Bagaimana
kalau kita sisipkan spasi
untuk membuat keberadaan seseorang -sahabat, belahan jiwa,
keluarga- menjadi jelas setelah diberi jeda?
Menyayangi
seseorang kan tidak berarti selalu harus berdampingan kapanpun dimanapun dalam
melakukan apapun.
Menjaga
tapi tidak mengekang.
Mengikat
tapi tidak mencekik. Apapun yang berlebihan, pasti akan berakibat tidak baik.
Jadi,
tidak harus selalu digenggam terlalu erat hingga lupa bagaimana caranya bergerak
ketika genggaman direnggangkan, tidak pula terlalu longgar hingga lupa
bagaimana rasanya dekat dan saling bergenggaman.
Jika
ingin menjaga kelanggengan hubungan dengan seseorang (siapapun itu), beri waktu
sesekali untuk berjauhan agar sampai pada saat sama-sama merindukan.
masing-masing
kita tau kapan harus merenggangkan dan kapan harus kembali rapat.
Apa
harus aku ambil jeda yang cukup lama ? Ah, hati,...
'cause who my heart decides to like, is
something that I can't control...
#menampar
diri sendiri.. hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar