Satu
detik berjalan seperti satu menit. Demikian halnya dengan satu menit, yang
terasa seperti rentang hitungan jam. Jarum jam berjalan lambat. Mirip
kura-kura, atau siput. Slowmotion.
Ada yang
bilang hujan itu bencana, tapi banyak juga yang berkata bahwa hujan itu
anugerah.
Hujan
pengundang keluhan, tetapi juga pembangkit memori..
Hujan
adalah hal yang dibenci hewan-hewan berbulu bermata manja, tapi kesukaan para
katak
Hujan
itu pencipta kerusakan bagi sepatu-sepatu berbahan kanvas, tetapi juga penilai
ketangguhan sebuah sandal jepit kacangan.
Hujan
penghambat manusia berlibur akhir pekan, tapi juga pemberi nafkah bagi para
penjaja payung jalanan.
Hujan
itu minus. Hujan itu plus.
Hujan
itu menyebalkan. Hujan itu menyenangkan.
Hujan
membawa kesedihan. Hujan itu mencipta kerinduan...
Hujan
memaksa melihat segala sesuatu dari dua sisi. Dua sudut pandang. Dua pasang
mata. Dua otak. Bahkan dua hati.
Dan
sebenarnya, hujan membuat ku untuk tersenyum bahagia. Dan,tak bisa mengelak,
tentunya.
Hujan
berhasil membuai dalam sebuah euforia yang luar biasa….memelukmu dalam diam..
Mengalirkan
sejuta kata tak tersurat, Melambungkan sebuah imaji...
Aku,
hanya mau menulis sesuatu yang ada di brankas rahasia dalam ingatanku,
Aku tak
ingin menulis tentang roti, sup daging, ataupun mi rebus,
Aku juga
tak mau melukiskan berapa botol air mineral yang kuhabiskan hari ini,
Bahkan,
aku enggan bercerita mengenai terhimpitnya udara-udara di batas hidungku tadi
siang.
Aku, hanya
mau bercerita tentang: kamu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar