Hei rasa rindu, rindukah menghinggapiku? Iya,
sepertinya aku kangen rindu. Aku lupa bentukmu, sekarang tambah gemuk atau
kurus?
Hei rindu, apa kamu masih suka tidak sabaran?
Masih sering panik? Was was? Susah makan dan tidur? Sudah pergi ke dokter,
belum?
Hei rindu, banyak yang merindu. Kamu, sebal
yang mencandu. Datanglah terburu-buru.
Rindu, kata temanku kamu sekarang tergeletak,
tak bergerak.
Kamu ada dimana? Aku mau jenguk! Aku mau
merawatmu.
Rindu itu nampak ketika ada jarak. Rindu itu
candu kala tak bertemu. Rindu itu semu kala terbatas ruang waktu.
Rindu itu, kamu.
Rindu juga bernafas, apa kau tahu?
Dia hidup dan menghembus cinta. Tanpa cinta
dia mati. Ada cinta dia hidup.
Dan kini aku tanpa keduanya. Aku mati suri.
Tapi aku akan hidup lagi.
Ketika cinta membawa rindu, ia memenuhi rongga
paru-paru dan bernafas bersamaku.
Sebenarnya yang benar yang mana?
Cinta yang menggiring rindu? Atau rindu yang
membawa cinta?
Ah tak penting. Ketika keduanya tiba.
Tempati otak dan aliri nadiku, sepuasnya...
#halusinasi tingkat dewaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar