Senin, 24 Desember 2012

Rindu ituh…. ^_^”



Pertama – tama…
“rindu” harus berterima kasih pada ketiadaanmu,
karena dari situlah Ia lahir.
Karena itulah dia masih kupelihara.
Aku tak pernah menyesal mengenal “rindu”,

Karena rindu adalah guru terhebat yang mengajariku bagaimana sabar menunggu untuk bertemu...
Aku percaya pada “rindu”, krn dia alat komunikasi jarak jauh terbaik yang pernah dihadiahkan oleh jarak.

Bagaimana tidak? Tanpa “rindu”, mungkin aku tak akan mencari - cari tau tentangmu,
mungkin aku hanya akan menggerutu krn tak bisa bersamamu…
Tapi “rindu”, menyuruhku duduk menunggu, melakukan sesuatu untukmu tanpa perlu kau tau,
dan membiarkan saat itu datang ketika nanti kita bertemu.

“Rindu” itu mungkin jeda, jeda untuk mencintaimu lebih lama dengan sederhana. 

“Rindu“ itu tak pernah ku tinggalkan sendirian. Selalu ku bawa kemana mana seharian.
Aku seperti sudah akrab dengan keberadaannya, teman kecil yang tak kelihatan wujudnya.
Teman kecil perantara aku dan kamu.

Teman kecil yang selalu mengingatkan aku menyelipkan namamu dibarisan doaku.
Teman kecil seperti gema untuk mengingatkan kenangan kita. 

Kalau kamu punya alat pendeteksi “rindu”, pasti grafiknya tinggi sekali.
Aku saja takut mengukurnya. “Rindu” itu seperti sebungkus permen.
Dan aku pasti gadis kecil baik hati yang selalu ingin membaginya denganmu. Boleh?
Agar bukan aku saja yang memilikinya, kamu juga. Dan jadikan aku objeknya ya.
Anggap saja “rindu” seperti putaran dan ketetapan,
Ia akan selalu berada disana sampai kita bertemu dalam suatu pertemuan..
Pertemuan dimana kita bisa melepaskan molekul molekul rindu di udara bersama sama.   
“rindu“,.. Aku skak mat ditanganmu.!! 241212
 (setuju gak yaahh??)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar