Senin, 31 Desember 2012

hePpiii Nyu YeaR ddiiiiiinnn ^_^



Aku tetap melihatmu disisi yang sama
ketika aku pertama kali mengenalmu polos dan apa adanya tanpa ada rasa takut dan segan
untuk mengungkapkan apa yang harus diungkapkan
Tuhan mengajak kita berjalan di arah yang Ia kehendaki
Tawa Lepasmu  menghembuskan nafas kangen yang selalu aku tahan 
 ini bukan rasa cinta yang hebat 
ini hanya cinta yang sederhana
yg selalu kukatakan.. 'bahagia itu kamu"
yang aku kemas hanya dengan doa
asa adalah canda kita... harapan adalah tawa kita , dan kasih adalah galau kita
 aku bersyukur 
dihidupku Tuhan hadirkan  kamu
yang bisa tiba-tiba mengubah angin menjadi udara
yang tiba-tiba menyihir terik menjadi hangat
yang tiba-tiba memerintah hujan menjadi pelangi
aku hanya ingin Tuhan menjagamu utuh tanpa cela dimanapun sedikitpun
karena hanya Dia yang bisa aku percaya untuk menjaga hatiku, yaitu kamu
“tick tock.. staring 2013 and  reminds me of the fast time passing by everytime when i am with you..” (hujan lebat nih diinn.. )311212

Minggu, 30 Desember 2012

Sepuluh jari



Sepuluh jari ini ternyata multifungsi.
Selain menari menceritakan tentang objek yang kurindukan dalam tulisan,
ia juga suka merapat agar sepuluh jari ini bisa terlipat.
Menaruhkan beberapa nama, menyelipkan beberapa pinta, bersyukur untuk segala hal yang telah diterima, minta maaf pada pencipta,
jemari ini pun membungkus doa.
Dilapisi sayap ketulusan ia pergi ke tempat dimana malaikat sering rapat.
Tak semewah sayap lainnya, sayap ini begitu sederhana.
Tapi justru karena kesederhanaannya aku yakin, sebungkus doa pasti diterima pencipta.
Hanya lewat sebungkus doa tanpa mengirimkan apa-apa selain percaya.
Ketika mata ini terpejam, Tuhan tau isi hati lebih duluan.
Ia lebih tau rentetan daftar yang kubutuhkan, tapi kadang mata terbutakan oleh ketidaksabaran.
Aku tak pernah tau bagaimana tempat berbungkus-bungkus doa dari dunia terkumpul, tapi Tuhan memberitahu agar segalanya terlaksana jadi nyata sampai kedunia hanya dengan satu simpul.
Percaya.
Mungkin doa tak bisa diteropong oleh mata dan segalanya terlihat mustahil diterima pikiran manusia.
Tapi justru hanya percaya yang bisa membebaskan ketidakmungkinan yang dilahirkan pikiran.
Melipat jemariku, pertanda doa-doa siap dikirimkan pada Tuhan dan namamu tak lupa selalu kuselipkan.
Itu salah satu simpul kebahagiaan.
Membiarkan tangan Tuhan tetap  mempersatukan,
kita hanya yakin dan  percaya. Benar kan?301212

Rabu, 26 Desember 2012

Hai…apa kabar?



Aku sepertinya sedang kangen.
Kamu tau kangen itu apa?
Kangen itu seperti membayangkan ketika kamu ada di sini setiap hari, padahal kamu  tidak..
Kangen itu seperti melihat-lihat album yang berisi kamu dan aku yang sedang tersenyum..
Kangen itu seperti mendengar ulang rekaman suara-suaramu lagi dan lagi..
Kangen itu seperti tersenyum mengingat kekonyolanmu hari itu..
Kangen itu seperti terus bercerita tentang mu pada oranglain, seolah-olah kamu ada disitu dan hangat untuk dibicarakan..
Kangen itu seperti mengecek facebook sebentar-bentar, berharap ada sesuatu yang baru tentang kamu disana..
 Kangen itu seperti membuat tulisan ini dan mem-postingnya agar...
Kamu tau….aku kangen kamu sekarang..!!

Senin, 24 Desember 2012

Rindu ituh…. ^_^”



Pertama – tama…
“rindu” harus berterima kasih pada ketiadaanmu,
karena dari situlah Ia lahir.
Karena itulah dia masih kupelihara.
Aku tak pernah menyesal mengenal “rindu”,

Karena rindu adalah guru terhebat yang mengajariku bagaimana sabar menunggu untuk bertemu...
Aku percaya pada “rindu”, krn dia alat komunikasi jarak jauh terbaik yang pernah dihadiahkan oleh jarak.

Bagaimana tidak? Tanpa “rindu”, mungkin aku tak akan mencari - cari tau tentangmu,
mungkin aku hanya akan menggerutu krn tak bisa bersamamu…
Tapi “rindu”, menyuruhku duduk menunggu, melakukan sesuatu untukmu tanpa perlu kau tau,
dan membiarkan saat itu datang ketika nanti kita bertemu.

“Rindu” itu mungkin jeda, jeda untuk mencintaimu lebih lama dengan sederhana. 

“Rindu“ itu tak pernah ku tinggalkan sendirian. Selalu ku bawa kemana mana seharian.
Aku seperti sudah akrab dengan keberadaannya, teman kecil yang tak kelihatan wujudnya.
Teman kecil perantara aku dan kamu.

Teman kecil yang selalu mengingatkan aku menyelipkan namamu dibarisan doaku.
Teman kecil seperti gema untuk mengingatkan kenangan kita. 

Kalau kamu punya alat pendeteksi “rindu”, pasti grafiknya tinggi sekali.
Aku saja takut mengukurnya. “Rindu” itu seperti sebungkus permen.
Dan aku pasti gadis kecil baik hati yang selalu ingin membaginya denganmu. Boleh?
Agar bukan aku saja yang memilikinya, kamu juga. Dan jadikan aku objeknya ya.
Anggap saja “rindu” seperti putaran dan ketetapan,
Ia akan selalu berada disana sampai kita bertemu dalam suatu pertemuan..
Pertemuan dimana kita bisa melepaskan molekul molekul rindu di udara bersama sama.   
“rindu“,.. Aku skak mat ditanganmu.!! 241212
 (setuju gak yaahh??)

Rabu, 12 Desember 2012

“begitulah kamu”



Kesederhanaan waktu yang mengajarkan banyak hal tentang hidup.
Memaknai waktu dan menghargai cinta.
Kehidupan yang membawa banyak sekali pelajaran.
Pengalaman yang menjadi guru terbaik, 
cinta yang menjadi akar segala cerita.
Padamu,
aku percayakan bahagia.
Sesederhana itu  pula aku mensyukuri
keberadaan kamu 

*kamu
adalah sesuatu yg selalu kuperbincangkan dengan Tuhan..