(andai) Dingin sampai pada puncak, belum ada yang tertidur, saling menemani katamu, biarlah malam ini kita tak tertidur. Jaga saja percakapan kita, hingga hanya suara nafas yang tersisa, lalu kita sama-sama bangun dengan perasaan yang sama. Pagi dengan perasaan makin rindu, namun bahagia. Siapa yang duluan tertidur semalam?..Aku?.. Atau kamu?.. lalu kita sama-sama mengulas senyum. Ini sudah seperti ritual wajib bagi kita, bercakap-cakap sampai tertidur, lantas apa kau tak bosan sayang?... karna aku tak merasa, sedikitpun.
“ Selama angin berhembus, dan aku terus berbicara.. apa kau masih mau mendengarkan?... bila hanya kata sayang, sayang, dan sayang yang bisa ku ulang ... “
“ Kata yang hadir dari relung yang paling dalam hati, Hanya itu yang bisa terucap seandainya ada yang lebih dari itu, tentu sudah selalu ku ucapkan... “
“ Sayang kau tahu? , akan ada masa jenuh, dimana rasa mulai memudar ,seiring hangat perhatianmu yang mulai samar . arrgghhhh.... Aku benci membayangkannya?, aku hanya ingin kita saling menentramkan.. “
“ Rasa jenuhku telah terbunuh kata sayang darimu, rasa bosan telah terkubur dari kata rindumu. Tak sedikitpun pernah merasakan bosan apalagi jenuh, karena Tuhan telah menganugerahi perasaan terindah ini, seindah puncak mahameru, seberat langkah menuju ke sana . Tapi ingin selalu kembali ke sana merasakan indahnya, merasakan nikmatnya.. “
onTheWAy tumeta wedding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar