Rabu, 03 Juli 2013

menepi


365 hari x .... tahun
bukan waktu yang singkat untuk merantau, berlayar di tengah lautan ragam manusia, tenggelam dalam larutan keringat yang bercampur antara orientasi materi ataukah jati diri. 

Bila dihitung-hitung, jumlah per sekonnya sudah mencapai: 365 x 24 x 60 x 60. Kalkulasi alat mengeluarkan nominal 31.536.000 detik, yang belum terhitung dengan tambahan persentasi relativitas rasa, di mana 1 detik, bisa saja terasa seperti 1 menit bahkan 1 jam, dan sebagainya. 

Dan, dari jumlah tersebut, cuma satu hal yang kubutuhkan: menepi. 

Hanya demi beristirahat di sebuah dermaga, cuma sekadar bersandar di sebuah batu karang raksasa, atau menikmati burung camar yang mencoba merunduk lalu mendarat.

Hanya untuk memejamkan mata, menengadahkan wajah ke angkasa, lalu merasakan sayup angin sepoi-sepoi yang sedang berkejaran di antara ilalang, lantas terlelap sampai ke sebuah dunia, yang disebut dimensi pikiran manusia.

Lalu menghela nafas. Dan merebahkan tubuh. Dan kemudian merasakan bahwa Tuhan itu ada, nggak cuma aku, kamu, dunia dan media-medianya.

Lantas, kapankah saya bisa sempat menepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar