Apakah kau tak tersiksa?? #akubukansiapalagi
Not everything you read is True. Not everything you see is Real. Not everything you hear is Fact.
Selasa, 10 November 2015
Senin, 09 November 2015
Kehilangan(again)
Awal bulan kelabu...
Kehilangan lagi.. Dan lagi
Tapi rasanya ini lebih berat dr kehilangan papa setahun yg lalu
Ya ... ada banyak bahu yg harus dipapah,,
Pundak yg lebih kuat untuk menahan...
#selamat jalan om.. Titip rindu buat papa#
051115
Rabu, 28 Oktober 2015
Refleksi Waktu
Pikiranku baru saja berkelana ke tempat yang jauh.
Ke tempat dimana air mata lebih sering turun daripada hujan.
Ke tempat dimana jarak antara langit dan bumi lebih dekat dari dua pasang sorot mata yang tak bisa bertemu.
Ke tempat dimana ketakutan-ketakutan itu ada, dan kuatir bisa saja tiba-tiba lahir.
Ke tempat dimana skenario kita jadi begitu rahasia dan tak terprediksi.
Ke tempat dimana kata pisah menjadi batas yang sangat menyakitkan.
Ke tempat dimana kamu mungkin saja tidak tahu bahwa itu adalah hari terakhir.
Ke tempat dimana air mata lebih sering turun daripada hujan.
Ke tempat dimana jarak antara langit dan bumi lebih dekat dari dua pasang sorot mata yang tak bisa bertemu.
Ke tempat dimana ketakutan-ketakutan itu ada, dan kuatir bisa saja tiba-tiba lahir.
Ke tempat dimana skenario kita jadi begitu rahasia dan tak terprediksi.
Ke tempat dimana kata pisah menjadi batas yang sangat menyakitkan.
Ke tempat dimana kamu mungkin saja tidak tahu bahwa itu adalah hari terakhir.
Tiba-tiba saja, aku ingin tahu. Tiba-tiba saja aku penasaran. Tiba-tiba saja aku ingin mencicil rasa lebih dini.
Hingga aku mengerti bahwa aku salah.
Sekejap aku memejam, aku tahu waktu tidak pernah bisa diam.
Waktu terus berjalan, pilihan-pilihan terus bergantungan dan kamu tak bisa menghindar dari hari esok.
Hingga aku mengerti bahwa aku salah.
Sekejap aku memejam, aku tahu waktu tidak pernah bisa diam.
Waktu terus berjalan, pilihan-pilihan terus bergantungan dan kamu tak bisa menghindar dari hari esok.
Namun, bukankah kita bisa menggelar tikar, lalu piknik di atas tanah yang sempit?
Karena langit kemana kita menadah akan tetap sama, luas.
Karena langit kemana kita menadah akan tetap sama, luas.
Lalu, kenapa kita lebih banyak menguatirkan tentang perpisahan dan lupa menghargai sebuah pertemuan?
Kenapa kita lebih banyak menguatirkan hari terakhir dan lupa menikmati hari-hari yang sedang hadir?
Kenapa kita lebih banyak menyesali yang terjadi dan tak mencoba memperbaiki yang ada?
Karena pada akhirnya bukan perpisahan yang seharusnya kita kuatirkan, tapi mengabaikan skenario yang sudah Tuhan rancangkan.
Kenapa kita lebih banyak menguatirkan hari terakhir dan lupa menikmati hari-hari yang sedang hadir?
Kenapa kita lebih banyak menyesali yang terjadi dan tak mencoba memperbaiki yang ada?
Karena pada akhirnya bukan perpisahan yang seharusnya kita kuatirkan, tapi mengabaikan skenario yang sudah Tuhan rancangkan.
Buat apa kamu takut dengan waktu yg terbatas, kalau kamu bisa jatuh hati di setiap hembusan nafas?
Kekuatiran hari ini cukup jadi porsi hari ini, karena esok ada bagiannya sendiri.
Tenanglah, segala sesuatunya akan baik-baik saja.
Karena kamu tidak perlu menguatirkan apa yang sudah dikendalikan Tuhan.
Kekuatiran hari ini cukup jadi porsi hari ini, karena esok ada bagiannya sendiri.
Tenanglah, segala sesuatunya akan baik-baik saja.
Karena kamu tidak perlu menguatirkan apa yang sudah dikendalikan Tuhan.
sepi itu apa?
sepi itu apa?
apakah saat tak ada orang yang tertawa bersamamu?
saat tak ada telinga yang mau mendengar kisahmu?
saat tak ada tangan yang merangkul bahumu?
saat tak ada kalimat manis yang mampu menenangkanmu?
saat tak ada yang menghiburmu diantara tangis?
saat seseorang mendiamkan dan mengambil jarak darimu?
saat kau merasa tertinggal di belakang sendirian?
saat kau merasa mendapatkan perlakuan yang berbeda?
saat tanya tanpa jawab?
saat suara tak terdengar?
saat mata tak ada yang melihat?
saat diabaikan oleh keramaian?
saat senyum berbalas masam?
apa?sepi itu apa?
apa sepi seperti malam yang gelap dan menyimpan misteri?
tapi malam tidak pernah benar-benar sendiri,
selalu ada dunia yang menemani waktunya.
lalu sepi itu apa?
kemudian,
masa mengajariku untuk menjawabnya.
sepi itu sebuah prasangka.
prasangka dari sebuah cerminan perasaan yang seharusnya tak
ada.
yang kau bangun dan kau rasakan sendiri.
yang kau biarkan tumbuh dari perasaan dan pertanyaan:
kenapa? kenapa seperti ini?
yang terlalu kau nikmati dari satu pandangan dari sisi yang
tak pernah berbeda.
katakan saja, kau ingin seperti itu.
yang berarti sepi adalah iri.
_takut berdiri sendiri membuatmu takut untuk melihat lebih
jauh. look, you’re never
alone_
Minggu, 20 September 2015
Pel
Hahhaha... Today is lelah!!!
Baru kali ini guwe ikutan ngepel garden bawah n atas... Maen aer ampe basah trus maen plesetaaann...
#one team one breath
Mentor
Kejutan diakhir meeting... Hahahhaa
Yap!!
Tiba2 harus jadi mentor buat all crew...
Xoixizizixi
Maluuuuuu!!!!
"Sore kak.. Ada yg bs dibantu?"
Hmm... Terimakasih sanjungannya,
#latepost dimalming# ^____*
Sabtu, 19 September 2015
kau memilih dia
dariku kau terima
seluruh cinta seutuhnya
darinya engkau dapatkan sedikit perhatian
namun yang kau pilih malah sebaliknya
dariku kau dapatkan
segala kasih penuh pengorbanan
darinya engkau dapatkan cinta
namun kenyataan kini kau dengannya
tak perlu kau pulangkan lagi
semua yang telah aku berikan
biarlah menjadi luka
berharap pun takkan bisa merubah
kenyataan kau memilih dia
seluruh cinta seutuhnya
darinya engkau dapatkan sedikit perhatian
namun yang kau pilih malah sebaliknya
dariku kau dapatkan
segala kasih penuh pengorbanan
darinya engkau dapatkan cinta
namun kenyataan kini kau dengannya
tak perlu kau pulangkan lagi
semua yang telah aku berikan
biarlah menjadi luka
berharap pun takkan bisa merubah
kenyataan kau memilih dia
#bisakah kau melepaskanku?
soto
kolaborasi toge , daging, seledri, bawang goreng,.... yang selalu pasrah pada panasnya kuah kaldu.. melebur hingga siap disantap... thats called SOTO !!
menu sarapan yang tak pernah membosankan kita,
tapi pagi ini ada yeng berbeda...
bukan menu, bukan minuman...
KITA !
tak saling berdekatan.. hmm.. jarak duduk yg tak biasa kita lakukan...
entahlah
apakah prosesku mulai berjalan...
proses untuk tidak melupakanmu tapi hanya tidak berusaha memikirkanmu.. SELALU ?
menu sarapan yang tak pernah membosankan kita,
tapi pagi ini ada yeng berbeda...
bukan menu, bukan minuman...
KITA !
tak saling berdekatan.. hmm.. jarak duduk yg tak biasa kita lakukan...
entahlah
apakah prosesku mulai berjalan...
proses untuk tidak melupakanmu tapi hanya tidak berusaha memikirkanmu.. SELALU ?
Jumat, 18 September 2015
Cafe garden lantai 2
Aku masih saja merenungi beberapa peristiwa dan pe
rcakapan yg terjadi beberapa waktu lalu... Dengan mu, dengannya, kalian, mereka... Tersangkut di otak ku "halal", "move on", "mesias syndrome"....dan la la la...
Apa yg harus aku lakukan? Entahlaahh....
Ada pertaruhan yg baru saja ku sepakati... Tapi taukah ? Ini sangat menyakitkan.
Kamis, 17 September 2015
Jumat, 11 September 2015
Jarak-spasi-ruang
Jarak-spasi-ruang itu ada, memberi kesempatan bagi rindu untuk bernafas, untuk bernyawa, untuk menunjukkan keberadaannya.
Rasanya, bukan kali pertama ini membahas tentang hubungan antara jarak dan rindu.
Tentang bagaimana mereka saling menciptakan, saling membutuhkan, saling melahirkan.
Namun, belakangan ini, sejak hal A, hal B, hal C terjadi secara bertubi-tubi–seperti bom tersembunyi yang siap meledak dalam rentang waktu tertentu–rasanya sebuah jarak akan terbentang luas kembali dalam setiap lini kehidupan
Pasca terbentuknya jarak, mungkin saya akan seperti seseorang yang mengalami konsep reinkarnasi, konsep terlahir kembali. Menjadi seorang yang baru, yang memiliki kehidupan baru, yang akan meninggalkan rutinitasnya yang sudah terbentuk selama hitungan tahun.
Mengenal jarak yang akan lahir inilah, rasanya sebuah perasaan menyesak mulai terbangun menggeliat. Menyesak karena tahu berbagai kemungkinan yang akan terjadi: kemungkinan dia akan mencibir, dia yang lain akan menjauh, dia yang lainnya akan berbeda, dia yang satunya lagi akan menganggap rendah, dia yang satunya pun akan menghindar perlahan, menjadi kumpulan kasak-kusuk di belakang.
Dari dalam sanalah, ia–sang perasaan sesak–bergerak perlahan, menaik-turunkan suhu tubuh yang terukur dari genggaman tangan, menggelitik bibir untuk tersenyum pahit, membuat wajah memerah hebat, lantas mendorong bulir-bulir air keluar dari rumahnya–kelopak mata.
Karena, pada akhirnya, mereka–dia, dia, dan dia–akan berjarak sangat jauh-jauh-jauh sekali, menyerupai sekian puluh ribu kilometer, dalam kecepatan sekian tahun cahaya.
Dan, fakta itulah–fakta bahwa kelak mereka akan menjauh, menyamar, lantas menghilang–yang membuat rasa rindu yang baru seumur jagung ini makin menjamur, makin meluas, makin membesar, tanpa diminta, tanpa kenal batasnya.
#malaikat juga tauuu....#
“Lovanometer”
Saya cinta kamu.”
“Saya apalagi, lebih cinta sama kamu.”
“Tau dari mana, kamu lebih cinta sama saya, daripada saya yang cinta sama kamu?”
“Tau aja.”
“Sotoy. Emang ada indikator pengukurnya? Cih!”
Ya. Perbincangan biasa...(andai)
Gimana ya, kalau beneran ada alat pengukur besarnya perasaan cinta? Perasaan sayang?
Itu yang terbesit di pikiran saya.
Mungkin, kalaupun ada, alat itu bernama “Lovanometer”. Mungkin. Dan mungkin, kalaupun “cinta” itu merupakan sebuah besaran, maka satuannya disebut dengan “amor”, diambil dari bahasa Latin untuk kata “cinta”. Ya. Mungkin.
Lantas, bersama-sama pikirkan secara matang, bagaimana alat “Lovanometer” itu bekerja. Mungkin dia akan mulai berfungsi jika sudah berkenaan dengan panca indera. Dengan sentuhan. Dengan tatapan. Dengan penciuman. Dengan mendengar. Dengan mengecap rasa.
Mungkin dia seperti jangka sorong, yang akan mengukur berapa diameter pupil mata saya, pupil matamu, saat kita saling bertatap muka. Saling mencuri pandang.
Mungkin dia seperti thermometer, yang akan mengukur suhu tubuh saya, suhu tubuhmu, saat kita berdua bersama. Saling menyentuhkan ujung kelingking masing-masing secara sembunyi-sembunyi.
Mungkin juga dia berfungsi seperti sound level meter, yang akan mengukur seberapa bising debaran di dalam jantung saya, jantungmu, saat saya, saat kamu, saling memanggil nama. Saling menyapa.
Mungkin juga dia berfungsi layaknya amperemeter, yang akan mengukur seberapa besar arus listrik yang akan mengalir antar satu sama lain. Antara saya dan kamu. Saat kita tidak sengaja bertemu. Saat mata kita tidak sengaja “berjanji” untuk saling berjumpa.
Ataukah, dia berfungsi serupa stopwatch, yang akan mengukur berapa relativitas waktu yang kita alami, saat saya, saat kamu, saling bercerita. Saling berbagi kisah tanpa tahu jeda.
Mungkin nilai cinta saya sebesar 1.000.000 Amor. Dan, mungkin nilai cintamu, lebih kecil 1 Amor, dari besaran cinta saya untuk kamu. Nilaimu: 999.999 Amor.
Dan, nilai sesepele itu bisa membuktikan, kalau saya lebih cinta sama kamu, dari pada kamu yang cinta saya.
Mungkin angka 1 Amor-mu tertinggal di jalan. Mungkin angka 1 Amor-mu sudah kamu hibahkan kepada yang memerlukan. Atau mungkin, angka 1 Amor-mu kamu tabung, kamu simpan, agar kelak berlipat ganda, lebih dari nilai cinta yang sudah dimiliki sebelumnya.
Tapi, lagi-lagi,
Cinta bukan sesuatu yang bisa diukur, bukan?
Ya. Karena, setiap waktu, angka itu bisa berubah. Bisa bertambah. Bisa berkurang. Bisa juga stagnan. Bisa berpindah. Tapi, bisa juga hanya tersimpan, ya, tersimpan di tempatnya. Di sebuah pandora tersembunyi, yang hanya diketahui saya. Diketahui kamu.
Tapi, yang terpenting–tanpa peduli, siapa yang lebih, siapa yang kurang–satu hal yang saya tahu:
saya itu cinta kamu.
Tanpa perlu ukuran. Tanpa perlu nominal.
Tanpa perlu syarat A. Atau syarat B. Ataupun syarat C.
Dan, saya tahu pasti, untuk saya, untuk kamu, itu lebih dari cukup.
Setuju kan, kamu?
#Oh, it is love, from the first time I set my eyes upon yours,
Thinking, oh, is it love?
#seharusnya tulisan ini sudah terposting sangat lama, karna sekarang "i am not the only one right??"
MENDUA
kejadian beberapa hari ini menggelitikku,
sampai pada pagi ini aku terbangun dan kau disampingku...
bebrapa waktu lalu iphonemu berdering dan pagi ini satu kata yg sangat mengelitik " HALAL"
sebenarnya sebelum semua terjadi akupun mulai membiarkan otak kembali memainkan perannya merangkai kata menjawab ato menyanggah hati...
teringat puisi dalam buku BJ habibie...
semua orang dalah tukang serong yang ulung
namun ada yg menanganinya dengan baik dan tidak.... ini memunculkan ungkapan "PACAR SETIA"
awalnya.. kupikir setia adalah tidak tertarik pada siapapun kecuali pasangan kita, .. tapi ternyata.. SETIA adalah saat kita merasa tertarik dengan org lain tetpai alam sadar kita mengingatkan bahwa pasangan kita lebih baik dari siapapu.. dan tidak ada yg lebih baik darinya...
hahahhaha............ org cenderung mendua...
#aku tau kamu mendua, dan akupun juga ingin merasakan mendua... (andai aku bisa)
bagian paling sakit
bagian paling sakit dari SENDIRIAN,
adalah.... kesepian !!!
mungkin kita bebas ketika sendirian, tapi pasti kesepian kan??
mungkin ngaku HAPPY karna punya banyak teman tapi saat pulang dan sendian ... tetep ajah KESEPIAN !!!
#hmmm.... curcol sederhana
adalah.... kesepian !!!
mungkin kita bebas ketika sendirian, tapi pasti kesepian kan??
mungkin ngaku HAPPY karna punya banyak teman tapi saat pulang dan sendian ... tetep ajah KESEPIAN !!!
#hmmm.... curcol sederhana
CUKUP
ambilah secukupnya
karena yang cukup itulah justru bisa memberikan kenyamanan
Bisa Memberikan ruang gerak untuk terus TUMBUH,
memperbaiki diri
Pada akhirnya memang kita hanya perlu yang CUKUP
#aku yg tiba2 kehilangan fokus :(
karena yang cukup itulah justru bisa memberikan kenyamanan
Bisa Memberikan ruang gerak untuk terus TUMBUH,
memperbaiki diri
Pada akhirnya memang kita hanya perlu yang CUKUP
#aku yg tiba2 kehilangan fokus :(
Kamis, 10 September 2015
Selasa, 08 September 2015
Selamat liburan kamu...
Entah apa yg mengelitik otak dan hatiku, tiba2 ingin berkomentar ttg acara liburanmu.. (Tanpaku). Entahlah... Ini mungkin bagian duniamu yg lain... Dan tanpa ku tentunya... Dan satu hal yg bisa ku cerna.... "Org kl udh mau, suka lupa ama perasaan org disampingnya"#hehehe. One more, ... Ini kali yha derita org2 yg setia?? #hahahhaa... Curcol beud#
Jumat, 21 Agustus 2015
Seperti kisah kita.
Bagaimana aku merasa yakin bahwa aku jatuh cinta kepadamu?
Tak mudah menyembunyikan perasaan selama itu.
Seperti ada yang janggal, tak biasa. Ia menderaku dalam dada.
Rasa itu tumbuh entah sejak kapan dan tak pernah bisa kuhentikan.
Awalnya, aku tak berani menamainya cinta. Mungkin cinta, mungkin bukan.
Lalu, aku pun pernah berusaha mengubur rasa itu dalam-dalam.
Mencoba sejenak terbang ke negeri yang jauh, melupakannya.
Namun, ketika ia mulai menangis, aku merengkuhnya, membawanya ke dalam dekapan.
Lantas, haruskah rasa sakit itu kembali meradang?
Cinta tak pernah bisa dimengerti.
Seperti aku dan kau.
Seperti kisah kita.
it a game ?
Aku akan duduk di mana ada bayangmu, menunggumu meski berjuta waktu.
Aku akan berjalan, bahkan berlari menujumu, hanya agar bisa bertemu lagi—meski cuma satu kali.
Aku tidak gila, hanyalah seseorang yang jatuh cinta.
Aku akan berjalan, bahkan berlari menujumu, hanya agar bisa bertemu lagi—meski cuma satu kali.
Aku tidak gila, hanyalah seseorang yang jatuh cinta.
Cinta bisa begitu indah jika kutuliskan lewat kata-kata, lebih menarik daripada kenyataannya. Namun, mengenalmu, aku jadi mengerti, bahwa cinta adalah permainan menyakiti hati.
Senin, 29 Juni 2015
"Seperti"
Melewati jalan yg pernah kulalui bersama sahabat2 kecilku...
Hahaha... rasanya baru kemarin!
Mereka sudah menjadi ibu...
akupun sudah...
Sudah menjadi "seperti" ibu..
mereka bukan lahir...tapi melahirkan ku....
#curcol gara2 bikin jadwal ngajar sekolah minggu#
Senin, 11 Mei 2015
Jumat, 08 Mei 2015
Kamis, 19 Maret 2015
Senin, 09 Februari 2015
selamat ulang Tahun kamu !!!
Ketika nol berubah menjadi satu.
Lalu naik perlahan menjadi sembilan.
Ketika masih berupa bibit, hingga tumbuh perlahan menjadi Pohon Ekspektasi.
Ketika awalnya masih berbentuk larva, yang kemudian berkembang menjadi kupu-kupu bersayap halus yang menggelitik.
Ketika senyum dan keberadaan yang (tadinya) terabaikan, menjadi sesuatu yang selalu dinanti.
Ketika (tadinya) biasa, menjadi sesuatu yang luar biasa....
itulah kamu,
kehidupan,
proses,
Lalu naik perlahan menjadi sembilan.
Ketika masih berupa bibit, hingga tumbuh perlahan menjadi Pohon Ekspektasi.
Ketika awalnya masih berbentuk larva, yang kemudian berkembang menjadi kupu-kupu bersayap halus yang menggelitik.
Ketika senyum dan keberadaan yang (tadinya) terabaikan, menjadi sesuatu yang selalu dinanti.
Ketika (tadinya) biasa, menjadi sesuatu yang luar biasa....
itulah kamu,
kehidupan,
proses,
Happy b'day sayang !!!
#akuygmencintaimudalambentukterburukmu,ygakankauabaikanjikasudahkautemukantempatuntukhatimumenepi#
Minggu, 25 Januari 2015
...mencintai kamu
Sedang ku jalani
Kisah cinta yang sulit dimengerti
Sedang ku alami
Yang terbaik yang terburuk denganmu
Semua teman mengingatkan
Aku jangan mencintai kamu
Aku percaya pilihanku, aku percaya itu kamu
Bila memang salah biarlah salahku
Kisah cinta yang sulit dimengerti
Sedang ku alami
Yang terbaik yang terburuk denganmu
Semua teman mengingatkan
Aku jangan mencintai kamu
Aku percaya pilihanku, aku percaya itu kamu
Bila memang salah biarlah salahku
resah
Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini, melayang-layang
Tergoyang angin, menantikan tubuh itu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini, melayang-layang
Tergoyang angin, menantikan tubuh itu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
berdua
Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya
Mungkinkah kau tahu jawabnya
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata
Yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian
Untuk datang membawa jawaban
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
unttuk perempuan yg sedang dalam pelukan
Tak terasa gelap pun jatuhDiujung malam menuju pagi yang dinginHanya ada sedikit bintang malam iniMungkin karena kau sedang cantik-cantiknya
Lalu mataku merasa maluSemakin dalam ia malu kali iniKadang juga ia takutTatkala harus berpapasan ditengah pelariannya
Di malam hariMenuju pagiSedikit cemasBanyak rindunya
Lalu mataku merasa maluSemakin dalam ia malu kali iniKadang juga ia takutTatkala harus berpapasan ditengah pelariannya
Di malam hariMenuju pagiSedikit cemasBanyak rindunya
kita adalah keikhlasan yang tak diikhlaskan
Kita tak semestinya berpijak diantaraRagu yang tak berbatasSeperti berdiri ditengah kehampaanMencoba untuk membuat pertemuan cinta
Ketika surya tenggelamBersama kisah yang tak terungkapkanMungkin bukan waktunyaBerbagi pada nestapaAtau mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita pernah mencoba berjuangBerjuang terlepas dari kehampaan iniMeski hanyalah dua cintaYang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasanYang tak diikhlaskanBertiup tak berarahBerarah ke ketiadaanAkankah bisa bertemuKelak didalam perjumpaan abadi
Ketika surya tenggelamBersama kisah yang tak terungkapkanMungkin bukan waktunyaBerbagi pada nestapaAtau mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita pernah mencoba berjuangBerjuang terlepas dari kehampaan iniMeski hanyalah dua cintaYang tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita adalah sisa-sisa keikhlasanYang tak diikhlaskanBertiup tak berarahBerarah ke ketiadaanAkankah bisa bertemuKelak didalam perjumpaan abadi
Langganan:
Postingan (Atom)