Selasa, 13 Mei 2014

untuk setiap hati...

Samar yang setipis kertas, 
di antaranya ada sebuah batas. 
Tidak ada peraturan yang begitu kuat untuk memisahkan
 antara cinta dan sebuah penyangkalan.
 Ketakutan punya sejuta kekuatan yang melebih-lebihi segala rasa saat ia mulai beraksi. 
Nyawa hati belum kembali pulih 
seusai ia habis-habisan disakiti oleh yang begitu ia cintai. 
Jika kini ia ditawari rasa yang serupa dengan apa yang dulu ada,
 hati hanya terlalu takut ia terburu-buru.
 Terlalu takut lagi-lagi ia tak berhati-hati. 
Caplah aku pengecut atau penakut, tapi ini upaya melindungi hati yang terlalu sering mencintai tanpa setengah-setengah. 
Hingga akhirnya, ia benar-benar patah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar