Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di mana-mana
Di udara dingin yang menyusup di bawah pintu
Atau di baris-baris puisi lama yang diterjemahkan dari bahasa
Di sepasang mata gelandangan yang menyerupai jendela berbulan-bulan tidak dibersihkan
Atau di balon warna-warni yang melepaskan diri dari tangan seorang bocah
Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di jalan-jalan
Atau bangku-bangku taman yang kosong
Aku menemukanmu di salju yang menutupi kota
Seperti perpustaan sastra
Aku menemukanmu di gerai-gerai kopi, udara, dan aroma makanan yang keluar atau terlalu matang
Aku menemukanmu berbaring di kamarku yang kosong
Saat aku pulang dengan kamera di kepala
berisi orang-orang pulung yang tidak ku kenal
Kau sedang menyimak lagu yang selalu kau putar
Buku cerita yang belum kelar kau baca
Bertumpuk bagai kayu lapuk di dadaku
Tidak sopan kataku mengerjakan hal-hal tapi tetap kesedihanAkhirnya kau hilang, kau meninggalkan akuDan kenangan ini satu-satunya akar getah yang tersisa
---
“it’s like a movie scene that He has made for us
a dream that i finally see with my own eyes
has drawn me into a garden full of flowers
and then i saw you, happy fairy
oh I have no power
now i’m free, i can love you freely
know my weakness will never bother me
an enchanted moments now could be described
by wind that flow through branches,
they whisper me a rhyme
then i realized i have loved you
i don’t even need the reason why”